Malangtrend.com – Kementerian Kesehatan menyoroti pentingnya vaksinasi Respiratory Syncytial Virus (RSV) pada lansia sebagai salah satu upaya pencegahan dalam situasi tripledemic, yaitu ketika tiga virus pernapasan seperti RSV (Respiratory Syncytial Virus), COVID-19, dan Influenza bersirkulasi secara bersamaan.
“Menurunnya kapasitas instrinsik pada lansia dan meningkatnya prevalensi berbagai penyakit, kita perlu memberikan perhatian khusus terhadap kesejahteraan lansia,” kata Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kemenkes Imran Pambudi dalam temu media di Jakarta, Rabu (9/7).
Dia menilai, vaksinasi penting untuk menciptakan populasi lansia yang sehat dan bermartabat. Hal tersebut, mengingat pada 2024, sekitar 30,4 juta atau 12 persen populasi Indonesia adalah orang lanjut usia, dan diperkirakan pada 2045, 20 persen penduduk Indonesia adalah lansia.
Dia menjelaskan, pada umumnya, RSV diketahui lebih menular dibandingkan dengan COVID-19 dan memiliki keparahan medis yang lebih buruk dibandingkan dengan COVID-19 atau influenza pada orang dewasa.
Menurutnya, hal tersebut dapat dilihat dari RSV yang menjadi salah satu penyebab paling umum pneumonia akibat virus. Dia menjelaskan bahwa infeksi RSV dapat menular dan menyebar dengan mudah di mana satu orang yang terinfeksi biasanya menginfeksi tiga orang lainnya, dan sebagian besar individu yang terinfeksi dapat menularkan dalam jangka waktu 3-8 hari. “Sedangkan untuk pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti lansia, dapat menularkan virus sampai dengan 4 minggu,” katanya.
Imran menyebutkan, RSV dapat menular melalui inhalasi atau kontak dengan droplet saluran napas dari mereka yang terinfeksi. Terlebih, kata Imran, pada kondisi ramai di satu lokasi dalam waktu yang bersamaan, seperti ibadah Haji dan Umroh atau kegiatan kumpul keluarga saat liburan, berisiko meningkatkan risiko penularan ketiga virus dalam tripledemic.
“Hingga saat ini belum tersedia pengobatan khusus untuk mengatasi RSV pada orang dewasa, yang meningkatkan kesulitan dalam penanganannya, sehingga tindakan preventif termasuk vaksin RSV adalah hal yang penting,” tambahnya.
Dia pun menyoroti pentingnya edukasi yang lebih gencar terkait perlindungan terhadap lansia, mengingat tantangan kesehatan yang semakin kompleks, termasuk risiko penyakit menular pernapasan yang dapat berdampak serius pada kelompok usia lanjut, terutama bagi yang memiliki penyakit penyerta seperti jantung, diabetes, atau gangguan pernapasan kronis. “Penting untuk secara aktif berkonsultasi dengan tenaga medis guna mendapatkan perlindungan kesehatan yang tepat,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Sukamto Koesnoe mengatakan pihaknya telah merilis Jadwal Imunisasi Dewasa 2025.
Dia menyebutkan, vaksin RSV menjadi salah satu yang direkomendasikan, utamanya bagi yang berusia 50 tahun ke atas. “Ini dapat menjadi antisipasi terjadinya tripledemic yaitu kejadian penyakit infeksi saluran pernapasan yang diakibatkan oleh Influenza, Covid-19, dan RSV serta kemungkinan kasus koinfeksi antara ketiganya,” kata Sukamto. (ntr/udi)