Malangtrend.com – Universitas Negeri Malang (UM) resmi mulai mengoperasikan Smart Gate System sebagai sistem digital keluar-masuk kendaraan di lingkungan kampus. Terobosan ini menjadi langkah nyata digitalisasi layanan sekaligus penguatan keamanan kampus.
Sistem yang diuji coba sejak Kamis (24/7) lalu, di empat akses utama kampus itu langsung menunjukkan dampak signifikan. Sejumlah kasus pencurian helm dan sepeda motor berhasil digagalkan dalam hari pertama operasional. Mahasiswa UM menyambut positif sistem ini, meski masih dalam masa penyesuaian. Salah satunya, Reza, menilai digitalisasi akses kampus ini membuat UM semakin modern dan aman.
“Harapannya ke depan makin terbiasa. Sistem ini bagus, kampus jadi lebih tertib dan aman, dan tidak memberatkan mahasiswa,” ujarnya.
Wakil Rektor II UM, Prof Puji Handayati, menjelaskan bahwa plat nomor kendaraan mahasiswa, dosen, dan pegawai telah terdaftar di sistem. Akses keluar-masuk pun otomatis dan gratis untuk warga kampus.
“Pengunjung yang hanya singgah kurang dari 10–15 menit juga tidak dikenai biaya. Ini mengakomodasi layanan ojek online dan tamu singkat,” jelasnya.
Adapun tarif berlaku untuk pengunjung umum, yaitu Rp 3.000 untuk sepeda motor, Rp 5.000 untuk mobil, Rp 20.000 untuk bus. Semua transaksi dilakukan secara nontunai dengan sistem QRIS. Prof Puji menambahkan, UM telah mencetak 45 ribu kartu identitas berbasis chip RFID untuk mahasiswa angkatan 2020–2025 dan pegawai. Setiap pemilik kartu bisa mendaftarkan hingga dua kendaraan, dan kartu tersebut juga terintegrasi dengan sistem pembayaran digital kampus.
“Kami juga menggandeng 10 bank mitra, sehingga semua layanan sudah terkoneksi dengan perbankan digital,” ungkapnya.
UM menargetkan pemasangan Smart Gate di total 20 gerbang utama kampus. Sistem ini juga dirancang sebagai prototipe kawasan kampus berkonsep keamanan layaknya perumahan berakses satu pintu.
Tak hanya memperkuat keamanan dan ketertiban, sistem parkir digital ini juga memberi dampak ekonomi. Sepuluh persen dari pendapatan parkir disalurkan sebagai PAD Kota Malang, sebagai bentuk sinergi antara UM dan Pemkot Malang.
“Transformasi digital ini diharapkan menjadikan UM sebagai kampus yang aman, nyaman, dan ramah teknologi bagi sivitas akademika maupun publik,” pungkas Prof Puji. (rex/aim)