Malangtrend.com – Sebanyak 10 siswa TK Islam Sabilillah (TKIS) Malang mendapatkan penghargaan sebagai pemenang dalam kegiatan assembly. Sepuluh siswa tersebut berasal dari dua kelompok. Yakni kelompok A adalah Karina Fatimah Almahyra, Diah Azkayra Malaika Livendra, Nisa Nadasukma Anggerjati, Nasywa Qaulan Tsaqila, dan Nadya Hanaya Mikhayla.
Kemudian kelompok B adalah Andara Kinar Saidakila, Naura Fatnin Azalia, Abrizam Reynand Abid A, Arya Hakim Cokro Permana, dan Irfan Yusran Fawwazi.
Assembly merupakan kegiatan rutin setiap semester di TKIS. Tujuannya untuk memupuk, membina serta mengembangkan kemampuan siswa di berbagai aspek. Seperti, aspek perkembangan, aspek sosial, aspek matematika, aspek bahasa, dan aspek kognitif. Kegiatan Assembly diikuti oleh siswa kelompok A dan siswa kelompok B.
Di kegiatan Assembly ada lima sentra. Meliputi, sentra persiapan, sentra seni dan kreatifitas, sentra bahan alam dan sains, sentra memasak dan bermain peran, dan sentra musik dan olah tubuh.
Guru Pembina kelompok B, Nufrida Desi, S.Pd mengatakan bahwa setiap kelompok hanya diambil satu siswa terbaik untuk menjadi pemenang.
“Kami mengambil lima siswa dari lima sentra. Misalnya ada lima kelompok, dalam satu kelompok ada lima siswa, sehingga dari satu kelompok itu hanya diambil satu siswa terbaik,” kata dia.
Setiap sentra memiliki penilaian yang berbeda. Misalnya sentra bermain peran dan memasak. Guru mengambil penilaian berdasarkan kebahasaan dan kelancaran siswa dalam berbicara.
Selain itu, sentra bermain peran dan memasak mengandung unsur marketing dan kewirausahaan. Dalam hal ini siswa diajarkan percaya diri dan berani untuk mempromosikan produk mereka.
Sebagai bentuk apresiasi siswa selama kegiatan Assembly, guru di TKIS memberikan piala kepada siswa terbaik.
“Kalau piala kesannya lebih bagus, dari pada hanya sertifikat. Piala juga sebagai simbol penghargaan terbaik,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, guru Pembina Sentra Musik dan olah tubuh, Halimatus Sa’diyah, S.Pd mengatakan untuk kriteria sentra musik dan olah tubuh berdasarkan nilai kemandirian, kreativitas, dan hasil penampilan.
Saat itu ada beberapa anak yang membuat alat musik gitar dari kardus. Juga ada siswa yang membuat marakas dari botol bekas yang diisi beras kemudian dihias. “Kalau penilaiannya meliputi kemandirian, kreativitas, dan presentasi siswa,” ucapnya.
Saat pengumuman pemenang, para siswa terlihat antusias dan gembira. Sebab, waktu pengumuman adalah hal yang dinantikan oleh mereka. Informasi pengumuman diumumkan melalui website TKIS dan Instagram sekolah.
Halimah berharap siswanya lebih baik lagi untuk kegiatan Assembly berikutnya. Dan dapat mempertahankan juara, bahkan diupayakan bisa ditingkatkan. “Misalnya juara tiga menjadi juara satu. Untuk yang menang tetap rajin belajar, yang belum menang tetap berusaha dan pantang menyerah,” ungkapnya.
Sebelum pengumuman pemenang, guru memberikan motivasi dan pesan kepada siswa yang belum berkesempatan menang. Pesannya agar terus semangat belajar dan pantang menyerah. “Bagi siswa yang menang tidak boleh sombong dan tetap rendah hati. Dengan begitu, siswa akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi,” tandasnya. (mda/imm)