Malangtrend.com – Penyelesaian masalah stunting di Kota Batu menjadi perhatian serius Pemkot Batu. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, dari 10.636 balita yang telah diukur, terdapat 1.094 balita atau 10,29 persen yang masuk dalam kategori stunting.
Angka tersebut menunjukkan bahwa upaya percepatan penurunan stunting perlu terus diperkuat, terutama di desa/ kelurahan dengan tingkat kasus tertinggi. Kepala Dinkes Kota Batu Aditya Prasaja menjelaskan bahwa terdapat beberapa desa dengan permasalahan stunting cukup tinggi.
Di antaranya Desa Sumberbrantas Kecamatan Bumiaji, dengan total 264 balita yang diukur, terdapat 15 balita sangat pendek dan 27 balita pendek atau 15,91 persen. Kemudian Desa Mojorejo Kecamatan Junrejo, mencatat 42 balita stunting dari 329 yang diukur atau 12,77 persen, serta Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji, dengan 85 balita stunting dari 677 yang diukur atau 12,56 persen.
“Sebagai bagian dari langkah konkret penanganan, Pemda melalui Dinas Kesehatan dan OPD lain tidak bisa berjalan sendiri. Salah satunya dengan menggandeng lembaga swasta dalam penanganan stunting memulai program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha (TJSLBU),” ujar Adit kepada Malang Posco Media, Rabu (8/10) kemarin.
Dukungan melalui CSR dan TJSLBU untuk penanganan stunting di Kota Batu dilakukan oleh dua perusahaan besar yang berkolaborasi dengan Pemkot Batu melalui kegiatan Posyandu dan penyuluhan kesehatan bagi balita, yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Batu kemarin.
“Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program CSR atau TJSLBU yang diikuti sekitar 150 balita. Agenda ini meliputi pengukuran dan penimbangan berat badan, imunisasi, lomba bayi merangkak, hingga edukasi Pijat ILU dari Cussons Baby,” bebernya.
Sementara itu, Wali Kota Batu Nurochman menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan yang diberikan dunia usaha. “Kami berterima kasih kepada dua perusahaan yang telah bersentuhan langsung dengan masyarakat. Pemkot Batu terbuka bagi semua pihak, termasuk dunia usaha, untuk berkolaborasi dalam program-program sosial dan kemasyarakatan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pemerintah melalui Forum TJSLBU Kota Batu akan terus mendorong inovasi dari dunia usaha agar kegiatan sosial yang dilakukan memiliki dampak nyata bagi masyarakat. “Inovasi seperti ini bisa menjadi contoh program CSR yang berkelanjutan. Pemerintah akan terus memberikan arahan dan saran agar kegiatan sosial dari dunia usaha tepat sasaran dan memberi manfaat luas,” imbuh Cak Nur.
Selain pelayanan Posyandu dan penyuluhan kesehatan, kegiatan ini juga disertai penyerahan bantuan unit timbangan bayi digital serta berbagai door prize menarik bagi peserta. (mtc/mpm)