Malangtrend.com – ASA, remaja berusia 17 tahun asal Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso dilarikan ke RS Prasetya Husada setelah menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan sejumlah anggota perguruan silat, Jumat (6/9) lalu. Hingga Minggu (8/9), korban masih belum sadarkan diri atau koma.
Buntut dari kejadian ini, Polsek Karangploso mengamankan delapan pesilat dari perguruan silat itu, sebagai terduga pelaku pengeroyokan. Mereka juga ditahan selama proses penyidikan. Para pelaku yang dibawah umur yakni inisial PIA, 15, MAS, 17, RH, 14, VM, 16, dan HQN, 16, asal Kecamatan Karangploso.
Sedangkan terduga pelaku lainnya, Ragil, 19, warga Desa Ngenep, Karangploso, Iman, 25, asal Kota Batu dan Nurrochman, 27, asal Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Hal ini dikatakan Kapolsek Karangploso, AKP Moch Sochib kepada Malang Posco Media, Minggu (8/9). “Diamankan di Mapolsek Karangploso untuk proses lebih lanjut,” bebernya.
Dijelaskan dia, peristiwa penganiayaan terhadap korban ASA oleh para terduga pelaku, terjadi di tempat latihan ranting perguruan silat tersebut di Desa Ngijo, Karangploso, Jumat (6/9) malam. Korban awalnya mengupdate atau memposting status melalui jejaring WhatsApp, menggunakan kaos atribut perguruan silat.
Namun salah satu anggota perguruan silat berinisial A meminta untuk mengklarifikasi. “Salah satu warga perguruan silat meminta klarifikasi kepada korban apakah benar dirinya warga PSHT,” kata Sochib. Setelah itu, korban memberikan jawaban bila dirinya anggota perguruan silat dan latihan di ranting yang terdapat di Singosari.
“Namun setelah ditelusuri secara detil, ternyata korban bukan anggota perguruan silat. Karena korban bukan warga perguruan silat, saksi A tetap mengajak korban latihan sampai menjadi warga perguruan silat,” lanjut Sochib. Sekitar pukul 18.30, korban bersepakat dengan saksi untuk mengikuti latihan.
Tragis. Di lokasi latihan itu, korban dianiaya para anggota perguruan silat hingga tidak sadarkan diri. “Sekitar pukul 22.00, anggota perguruan silat membawa korban ke Klinik Delima. Namun karena kondisinya lemah dirujuk ke RS Prasetya Husada Ngijo,” ungkap Sochib. Dijelaskan dia, korban rencananya akan melakukan operasi otak. (den/mar)