Malangtrend.com – Desa Wisata Pandanrejo terus memoles diri. Mulai dari fasilitas, wahana baru hingga paket wisata yang ditawarkan. Sehingga tak salah jika Desa Wisata Pandanrejo yang terkenal dengan wisata edukasi pertanian petik stroberi hingga wisata adventure seperti rafting menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan ke Kota Wisata Batu.
Terlebih wisata edukasi pertanian petik stroberi yang dikelola oleh Bumdes Raharjo mampu berkolaborasi dengan pihak pelaku wisata lokal yang ada di Desa Pandanrejo dalam menawarkan paket wisata. Sehingga Desa Wisata Pandanrejo mampu eksis dan terus berkembang pesat hingga saat ini.
Dirut Bumdes Raharjo, Mukhlas Rofiq selaku pengelola Lumbung Stroberi mengatakan bahwa kolaborasi dengan pelaku wisata lokal yang ada di Desa Pandanrejo dalam paket wisata menjadi kunci eksistensi Desa Wisata Pandanrejo. Sehingga setiap tahunnya Desa Wisata Pandanrejo mampu meningkatkan fasilitas, wahana baru hingga paket wisata yang ditawarkan pada wisatawan.
“Dengan kolaborasi, Desa Wisata Pandanrejo yang memiliki ikon petik stroberi manjadi pilihan bagi wisatawan luar daerah. Bahkan juga menjadi pilihan bagi instansi pemerintah, swasta hingga Perguruan Tinggi,” ujar Mr. Roo panggilan akrab Mukhlas Rofiq kepada Malang Posco Media.
Pilihan berbagai pihak untuk berlibur ke Desa Wisata Pandanrejo bukan tanpa alasan. Itu karena Lumbung Stroberi tidak hanya memiliki paket wisata petik stroberi, tapi wisata edukasi mulai dari menanam, merawat, hingga panen. Serta cara mengolah produk turunan stroberi.
“Melalui pengembangan-pengembangan itulah ada daya tarik sendiri dan menambah nilai ekonomi. Secara tak langsung pertanian stroberi sebagai kearifan lokal tetap terjaga atau warga yang bertani tetap bertani, tapi memiliki nilai jual lebih tinggi dari menjual proses tersebut,” paparnya.
Bahkan sebagai salah satu desa yang masuk kategori Desa Wisata Maju atau memiliki inovasi dan ada wisatawan yang berkunjung secara berkelanjutan. Pihaknya bersama Pemdes Pandanrejo terus melakukan pengembangan fasilitas hingga paket wisata baru.
“Saat ini sebagai Desa Wisata petik stroberi kami telah memiliki paket wisata dengan menawarkan potensi yang ada di Pandenrejo. Diantaranya seperti air terjun Coban Lanang, Paint Ball, Tubing, Taman Dolan dan Kuliner Kali Lanang sampai wisata adventure di Kaliwatu Rafting. Tidak hanya itu, di Lumbung Stroberi juga memiliki ruang publik untuk diskusi dan tempat nongkrong bagi komunitas,” ungkapnya.
Terbaru pihaknya juga menyiapkan fasilitas baru berupa camping ground yang menawarkan pemandangan alam, pegunungan dan gemerlap lampu perkotaan pada malam hari. Saat ini camping ground tengah dalam tahap pembangunan. “Untuk camping ground ini rencananya akan kami launching akhir tahun. Sehingga fasilitas ini bisa dinikmati wisatawan saat libur Nataru,” imbuh Mr. Roo.
Ditambahkan oleh salah satu Manager Operasional Lumbung Stroberi, Andri Tri Irawan untuk Lumbung Stroberi memiliki paket yang ramah kantong saku. Mulai dari Rp 25 ribu per orang dengan fasilitas untuk petik stroberi, Rp 55 ribu untuk edukasi stroberi, outbond Rp 85-160 ribu per orang dengan fasilitas ice breaking, snack, makan, game hingga flying fox.
“Kemudian fun rafting mulai Rp 145-195 ribu jarak 7,5 km, paint ball Rp 150 ribu durasi 1 jam, tubung Rp 85 ribu jarak 2,5 km, studi banding desa wisata Rp 150 ribu per orang dengan beragam fasilitas yang didapat,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq mengatakan bahwa dengan keuletan, ide, inovasi yang dilakukan Desa Wisata Pandanrejo setiap tahunnya mampu masuk dalam nominasi 300 besar ADWI 2024 yang digelar Kemenparekraf. Bahkan Disparta juga memberikan dukungan berupa branding dan hibah sarana prasarana. (eri/mtc)