Malangtrend.com – Tetap mempertahankan cita rasa menjadi kunci kesuksesan dari Bumbu Dapur Luluk. Memiliki resep yang sudah ada secara turun-temurun, nyatanya banyak peminatnya.
“Awalnya kami bergerak dibidang catering. Itu sudah ada sejak saya kecil, awalnya memang dari nenek, kemudian turun ke ibu sampai dengan sekarang. Bisnis katering ini olahannya bermacam-macam. Setelah melihat peluang di pasaran, nyatanya ini cukup menjanjikan akhirnya tahun 2016 mulai coba buka usaha bumbu instan ini,” ungkap owner Bumbu Dapur Luluk, Gholib.
Dilanjutnya, peminat dari produk olahannya tersebut kebanyakan datang dari ibu-ibu rumah tangga. Meskipun begitu, tak sedikit juga yang beli dari anak-anak kos karena lebih simpel tidak perlu ribet dalam penggunaannya.
“Awalnya di katering itu, kadang kan kalau buat katering masih ada bumbu-bumbu sisanya. Itu di masyarakat kok banyak yang melirik, akhirnya kami kemas dalam bentuk botol dan alhamdulillah peminatnya juga banyak,” paparnya.
Semua resep dibuat secara turun temurun, asli dari nenek sampai sekarang dipegang oleh ibu dari owner Bumbu Dapur Luluk. Mempertahankan cita rasa dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas menjadikan banyak pelanggan tetap setiap dengan olahan bumbu dapur dari dapur Luluk tersebut.
“Mulai dari lima macam bumbu dapur saat mulai merintis, hingga sekarang telah mencapai lebih dari empat puluh macam produk bumbu dapur yang didistribusikan ke masyarakat. Yang paling banyak dicari salah satunya bumbu soto, rawon, sambal goreng dan beberapa produk lainnya,” imbuhnya
Setiap cup memiliki berat 200 gram yang dibanderol dengan harga Rp 22 ribu untuk beberapa varian, sementara untuk yang menggunakan bahan cabai dibanderol dengan harga Rp 25 ribu.
“Untuk agen kami ada di Surabaya, Jogjakarta, Cirebon dan beberapa juga ada yang ngambil banyak untuk dijual lagi di Jakarta. Ketahanan kurang lebih satu minggu, kalau di freezer bisa satu tahun,” katanya.
Sekali produksi bisa menghabiskan mulai dari 5 kilogram sampai dengan 10 kilogram bumbu dasar, yang jika diolah menjadi satu produk bisa memperoleh sampai dengan 30 botol ukuran 200 gram.
Kedepannya ia tetap akan mengembangkan produk-produknya tersebut dengan berbagai cita rasa yang semakin beragam. Namun menjaga kualitas dari bahan-bahan agar cita rasa tetap dan tidak berubah terus dilakukan. (adm/aim)