Malangtrend.com – Menjelang tahun ajaran baru, permintaan seragam sekolah di Kota Malang melonjak tajam. Di sejumlah pusat perbelanjaan, termasuk Pasar Besar Malang, masyarakat tampak berbondong-bondong membeli kebutuhan seragam untuk anak-anak mereka yang akan kembali ke bangku sekolah, mulai jenjang TK hingga SMA.
Kenaikan penjualan ini bahkan dilaporkan mencapai hampir 1.000 persen dibandingkan hari-hari biasa. Salah satu pemilik toko seragam di Pasar Besar, Aflah, mengungkapkan bahwa lonjakan pembeli sudah terjadi sejak tiga hingga empat pekan terakhir, dan diperkirakan akan terus berlanjut hingga Agustus mendatang.
“Ini sudah hampir empat minggu berlangsung ramainya, nanti ini banyak yang dicari mulai dari bawahan sampai atasan,” ungkap Aflah kepada Malang Posco Media, di sela melayani pelanggan di toko miliknya, kemarin.
Menurutnya, pada hari biasa, penjualan hanya berkisar antara 100 hingga 200 potong seragam per hari. Namun saat musim masuk sekolah, penjualan bisa tembus hingga 1.000 potong per hari.
“Memang naiknya banyak kalau momen kenaikan kelas dan masuk sekolah. Bahkan per harinya lebih dari 100 persen, dan karena seragam juga jadi kebutuhan makanya tidak sampai berkurang,” tambahnya.
Menariknya, meski Pemerintah Kota Malang memiliki program seragam gratis untuk siswa, Aflah menyebut hal tersebut tidak berpengaruh besar terhadap tingkat penjualan. “Alhamdulillah, tidak sampai berdampak signifikan. Permintaan juga tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,” lanjutnya.
Dari sisi harga, Aflah memastikan tidak terjadi lonjakan harga tajam. Kalaupun ada, hanya sekitar Rp 2.000 hingga Rp 3.000 kenaikan per potong, disesuaikan dengan kenaikan harga kain. Ia menambahkan, efisiensi produksi menjadi salah satu alasan harga tetap terkendali.
“Memang harga jual kami tergantung harga kain, kalaupun naik paling tidak banyak. Dan yang membuat murah, kami mulai dari pembelian kain, pemotongan, desain hingga penjahit dari satu brand kami sendiri,” jelasnya.
Salah satu pelanggan, Ria, warga Kabupaten Malang, mengaku harus mengalokasikan lebih dari Rp1 juta untuk memenuhi kebutuhan seragam anaknya yang baru masuk kelas 1 SD.
“Kalau yang beli di sekolah itu, hanya dua setel baju olahraga dan baju seragam khas sekolah warna hijau, habisnya lumayan banyak. Kalau di Pasar Besar itu bisa cari harga dan model yang cocok, dan pilihannya banyak,” ungkapnya.
“Mau bagaimana lagi, karena harus mencari sendiri. Apalagi kalau harus menjahit sendiri, antreannya panjang, malah bisa-bisa nggak jadi tepat waktu,” pungkasnya. (rex/aim)