Malangtrend.com – Museum Kesehatan Jiwa Rumah Sakit (RS) Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat, Lawang, merupakan salah satu museum yang menarik perhatian. Banyak pengunjung karena menampilkan sejarah panjang kesehatan jiwa di Indonesia. Terletak di lingkungan rumah sakit jiwa tertua di Indonesia, museum ini menyimpan berbagai koleksi ikonik yang mengajak pengunjung untuk mengenal lebih dekat perjalanan kesehatan jiwa dari masa ke masa.
Menurut Penanggung Jawab Museum, Aji Wahyugiarto, salah satu koleksi utama yang menarik perhatian adalah tabung bayi yang digunakan untuk memperkenalkan teknologi kedokteran dalam merawat bayi prematur.
“Peralatan ini memberikan gambaran tentang bagaimana upaya perawatan intensif bayi sudah menjadi perhatian penting bahkan sejak zaman dahulu,” ujarnya, Rabu, (13/11) hari ini.
Selain itu, museum ini juga memamerkan pakaian dokter dari zaman kolonial Belanda yang terlihat klasik dan unik. Pakaian ini mencerminkan bagaimana profesi medis telah berkembang dari masa penjajahan hingga sekarang. Pakaian dokter ini berfungsi sebagai bukti sejarah tentang bagaimana etos kerja serta gaya hidup para tenaga medis di era kolonial.
Koleksi lainnya yang turut mencuri perhatian adalah telepon antik dari era kolonial Belanda. Telepon ini menunjukkan bagaimana komunikasi antara tenaga medis dan pasien atau antar tenaga medis sudah ada sejak dulu.
Yang tak kalah mengesankan adalah pasung, alat yang dahulu digunakan untuk mengekang pasien dengan gangguan jiwa. Alat ini menjadi pengingat pentingnya perubahan paradigma dalam perawatan kesehatan jiwa, dari metode kekangan yang kasar menjadi pendekatan yang lebih manusiawi dan berbasis terapi.
Pasung ini menjadi salah satu objek yang banyak menimbulkan rasa empati dan keprihatinan bagi pengunjung, mengingat sejarah kelam dalam perlakuan terhadap orang dengan gangguan jiwa di masa lalu.
“Di samping koleksi-koleksi tersebut, museum ini juga menyimpan berbagai benda ikonik lainnya yang terkait dengan sejarah dan perkembangan kesehatan jiwa di Indonesia. Dan setiap koleksi memiliki cerita dan nilai historis yang kuat, menjadi sumber edukasi dan renungan bagi setiap pengunjung,” imbuhnya.
Museum ini juga bisa menjadi pilihan kunjungan untuk mengenal dunia kesehatan zaman dulu. Dengan tiket yang dibanderol Rp 5.000, museum ini buka setiap Senin – Kamis mulia pukul 08.00 – 16.00 WIB dan Jumat pukul 08.00-11.00 kemudian dilanjut pukul 13.00 – 16.30 WIB. (hud/van/mtc)