Kampung Cempluk Festival
Malangtrend.com – Masyarakat Desa Kalisongo Kecamatan Dau Kabupaten Malang, tumpah ruah di Jalan Dieng Atas menyaksikan Kampung Cempluk Festival, Senin (6/10) sore. Acara yang ke 15 tahun ini dihadiri oleh Wabup Malang Hj. Lathifah Shohib.
Wabup Malang bersama jajaran Pemkab Malang dan Muspika Dau turut mengiringi dengan berjalan kaki kirab Bendera Merah Putih, berukuran panjang total 100 meter. Acara Kampung Cempluk Festival bertema ‘Gandeng Roso Tandur Budoyo’ itu untuk bersama-sama mewujudkan kerukunan, semangat gotong-royong, dan melestarikan budaya. Acara tersebut juga diharapkan mampu mengembangkan UMKM warga lokal.
Wabup Malang Lathifah Shohib menyampaikan, dukungannya terhadap acara tahunan Kampung Cempluk merupakan bagian potensi di Kabupaten Malang yang harus dikembangkan dan didampingi. “Acara seperti Kampung Cempluk ini diharapkan bisa berdampak pada sektor wisata dan UMKM. Diharapkan juga berdampak pada peningkatan PAD Kabupaten Malang,” ujarnya.
Pemuda setempat didorong untuk lebih kreatif sehingga dapat mendatangkan kunjungan, baik dari luar desa, nusantara maupun hingga wisatawan mancanegara. “Kalau anak-anak muda di kampung ini kreatif dan mempromosikan sesuai tanggal yang sudah pasti banyak mendatangkan pengunjung,” jelas Lathifah Shohib.
Acara Kampung Cempluk Festival 2025 dimulai pada 6 sampai 11 Oktober 2025 mendatang. Acara diisi dengan berbagai penampilan seni budaya. Selain itu, ratusan UMKM telah berjejer menjual makanan dan minuman (Mamin) yang variatif. “UMKM jumlahnya seratus lebih dari warga lokal,” kata Ketua Pelaksana (Ketupel) Kampung Cempluk Festival Fery Hartanto seraya menyampaikan, Kampung Cempluk Festival tahun 2025 ini dibuat oleh Karang Taruna.
Selain melalui acara, pihaknya juga memberdayakan UMKM setempat melalui media sosial (Medsos). Yang menjadi kendala saat ini kurangnya edukasi kepada pelaku UMKM. “Kami mengutamakan warga lokal dan perlu diedukasi agar mau berjaualan di sini,” tambah Fery.
Kepala Desa (Kades) Kalisongo Kecamatan Dau Siswanto menyampaikan, melalui kegiatan Kampung Cempluk Festival 2025 diharapkan mampu mewujudkan kerukunan dan menanamkan nilai budaya lokal secara bersama-sama. “Budaya lokal kita tentang kebersamaan dalam kegiatan-kegiatan. Bahwasannya dengan adanya kegiatan budaya yang sudah ke tahun 15 ini, kita sudah dewasa,” kata dia.
Siswanto menambahkan, tantangannya adalah mempertahankan. Namun melalui Kampung Cempluk Festival, mampu memelihara budaya. Ia berterima kepada seluruh masyarakat Desa Kalisongo. Sementara itu, Jalan Dieng Atas ditutup selama kegiatan Kampung Cempluk Festival digelar enam hari. Jalur alternatif Kota Malang-Batu tersebut dialihkan melewati Jalan Puncak Dieng-UB Kampus II.
Imbauan pengalihan lalu lintas sudah terpasang di gapura memasuki Desa Kalisongo. Jalan Dieng Atas digunakan untuk parkir kendaraan pengunjung. “(Jalan Dieng Atas ditutup) setiap pukul 17.00 sampai dengan 22.00 WIB agar pengendara tidak terganggu, sehingga dialihkan. Di situ padat penduduk jadi agak sempit,” tandas Siswanto. (den/udi)