Malangtrend.com – Perselisihan antartetangga antara dosen nonaktif Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Imam Muslimin, dengan Sahara terus memanas. Setelah Imam Muslimin yang akrab disapa Yai Mim melayangkan laporan kedua ke polisi, giliran Sahara balik melapor dengan tuduhan baru, pelecehan seksual.
Laporan itu disampaikan ke Polresta Malang Kota, Rabu (8/10) kemarin. Sahara datang bersama suaminya, Sofwan, serta kuasa hukumnya, Mohamad Zakki, sekitar pukul 10.30 WIB.
“Hari ini (kemarin, red), sesuai yang kami sampaikan sebelumnya, kami datang untuk melaporkan yang bersangkutan terkait dugaan pelecehan seksual,” ungkap Zakki kepada awak media di Mapolresta Malang Kota.
Zakki menegaskan, laporan terbaru ini berbeda dengan laporan pertama Sahara yang menyoal dugaan pencemaran nama baik dan fitnah. “Ini laporan baru. Kalau kemarin soal pencemaran nama baik, sekarang terkait pelecehan seksual,” tegasnya.
Meski enggan merinci bentuk dugaan pelecehan tersebut, Zakki menyatakan pihaknya telah menyiapkan bukti yang akan diserahkan kepada penyidik. “Persoalan bukti nanti biar penyidik yang menjelaskan. Yang jelas, kami tidak mungkin datang tanpa alat bukti,” katanya.
Langkah ini disebut sebagai respons atas laporan Yai Mim sehari sebelumnya yang menuding adanya persekusi dan penistaan simbol agama. Laporan itu dibuat bertepatan dengan pemeriksaan Imam Muslimin di kepolisian.
Zakki menegaskan, fokus laporan pihaknya hanya pada Imam Muslimin. “Urusan kami hanya dengan Pak Mim. Tidak mau melebar ke mana-mana. Kami ingin masalah ini cepat tuntas,” ujarnya.
Ia juga menampik anggapan bahwa pihaknya menunggu mediasi. Menurutnya, semua opsi tetap terbuka selama didasari itikad baik. “Kalau memang mau damai, kami ikut. Kalau mau jalur hukum, kami juga siap. Yang penting tidak memanas-manasi situasi. Kami ingin Malang tetap kondusif,” katanya.
Usai membuat laporan, tim kuasa hukum Sahara juga mendatangi UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Malang untuk menjajaki pendampingan bagi kliennya. “Karena klien kami seorang perempuan, kami datang ke sana untuk bersilaturahmi dan mungkin mengajukan pendampingan. Kita lihat perkembangannya nanti,” tutup Zakki. (mtc/mpm)