MALANGTREND.COM, MALANG – Arema FC mengakui layak menang saat melawat ke Stadion Manahan Solo dalam lanjutan BRI Super League 2025/2026, Minggu (28/9) akhir pekan lalu. Singo Edan akhirnya harus puas mengantongi satu poin saja, usai satu gol dari Dalberto dianulir wasit dan disahkannya gol dari Kastaneer di menit 90+2 ke gawang Lucas Frigeri, yang sebelumnya dianggap ada pelanggaran sebelum gol.
Meskipun sampai saat ini Singo Edan tetap pulang dengan kepala tegak, namun hal ini cukup disayangkan. Apalagi anak asuh Marcos Santos, sudah unggul dramatis, dengan gol dari Dalberto dan Arkhan Fikri di babak kedua.
“Memang ini pertandingan berat, namun, karena keputusan wasit tadi, membuat Arema kesulitan untuk pulang membawa tiga poin,” ujar pelatih asal Brasil, itu.
Sorotan tajam ke wasit Heru Cahyono yang memimpin pertandingan. Beberapa pelanggaran yang dilakukan kepada Arema oleh tim tuan rumah, namun tak menjadi pelanggaran. Hal ini membuat Singo Edan tidak mendapat kesempatan yang bagus.
Kondisi ini sebetulnya membuat Arema tak patah semangat. Namun, yang paling menyesakkan dada adalah gol penyeimbang dari Laskar Sambernyawa. Kemelut di kotak penalti Singo Edan berhasil dimanfaatkan tim tuan rumah untuk mencetak gol.
Akan tetapi, Arema sempat melayangkan protes ke wasit karena ada pelanggaran lebih dulu sebelum gol penyama skor 2-2 dari Persis. Bahkan, wasit Heru Cahyono bersikukuh enggan melihat VAR, untuk memastikan adanya pelanggaran.
“Kami semua dan para pemain sudah bekerja keras, dan sudah unggul. Tapi akhirnya tidak bisa menang karena keputusan wasit. Saya rasa itu saja, karena tim sudah menjalankan strategi yang saya instruksikan,” pungkasnya.
Hingga saat ini, pihak manajemen Arema FC masih belum memberikan tanda-tanda terkait sikap yang akan diambil. Namun, akibat hasil ini, Arema FC tertahan di posisi 10 klasemen, dan masih kesulitan untuk kembali ke jalur kemenangan setelah tiga laga terakhir di BRI Super League 2025/2026 hingga pekan ke-7 ini. (rex/jon)