MALANGTREND.COM-Duta Pariwisata tiap tahun selalu mencari kandidat yang terbaik. Salah satu tujuannya agar upaya dan gagasan promosi pariwisata Kota Malang selalu lebih segar.
Pakandayu bikin mereka lebih terkoordinasi. Kerja-kerjanya pun terorganisir lebih baik.
“Tujuan utama kami membantu dalan memperkenalkan wisata di Kota Malang. Jadi membantu seperti di kampung wisata, UMKM, wisata event, serta banyaknya juga di sosial media. Intinya kami membantu memperkenalkan apa saja kelebihan yang dimiliki Kota Malang,” terang Tubagus Alfansya Kamal, Presiden Paguyuban Kakang Mbakyu
Pemuda yang akrab disapa Kamal itu menjelaskan, paguyuban duta wisata itu sudah eksis sejak era tahun 1980-an. Namun organisasi lebih terbentuk solid ketika tahun 2010-an. Paguyuban ini memiliki struktur mulai dari presiden sebagai ketuanya, lalu ada sekjen, wakil ketua dan ada empat menteri untuk membidangi empat kementerian.
Yaitu Kementerian SDM, lalu Kementerian Sosial, Kementerian Ekonomi Kreatif dan Kementerian Kerjasama dan Humas TI.
Dengan adanya sejumlah bidang itu, lanjut Kamal, maka aktivitas dari para anggota Pakandayu tidak berhenti hanya dalam sektor wisata saja. Tapi juga dipadukan dengan sektor lain yang positif.
“Biasanya kami sangkut-pautkan juga dengan wisata. Selain kami memperkenalkan Kakang Mbakyu seperti apa, pariwisata di Kota Malang seperti apa, itu juga dikemas dengan konsep berbeda-beda. Misal di ekonomi kreatif, kami kerjasama dengan Kampung Warna Warni, kami bikin acara, lalu kami bantu jual produk itu dan kami kaitkan dengan pariwisata. Di situ sektor ekonomi juga berjalan,” jelas Kamal.
Tidak hanya itu, beragam aktivitas lain yang dilakukan oleh para duta wisata misalnya seperti bagi-bagi takjil saat Ramadan, beragam kegiatan pengembangan seperti Sinau Bareng hingga pelatihan MC, sampai penugasan untuk menghadiri bermacam-macam kegiatan bergengsi.
“Komunitas paguyuban ini memang konsepnya adalah pengembangan diri. Kami sering mengadakan kelas-kelas untuk mengembangkan bakat mereka. Misal kalau ada yang bakat di MC, tapi masih malu-malu, kami buka kelasnya untuk latihan,” beber dia.
Sementara terkait pendanaan, Kamal menyebut Pakandayu tidak hanya bergantung kepada pemerintah saja. Selain memiliki kas sendiri, pihaknya selalu berkolaborasi dengan pihak swasta untuk mensukseskan berbagai macam kegiatan.
Paguyuban yang sudah berjalan sekitar satu decade ini, Kamal berharap makin eksis dan kian aktif. Baik yang sifatnya kegiatan sosial, pengembangan diri maupun kegiatan eksternal lain.
“Kami di sini konsepnya kolaborasi dengan Disporapar. Ketika ingin mengadakan acara, kami langsung rapat. Misal dinas tidak setuju, kami bisa jalan sendiri tapi tetap dalam pantauan Disporapar. Biasanya kami mencari kerjasama lain dengan swasta,” pungkas dia. (ian/van)