Malangtrend.com – Sebanyak 22 siswa Dendi Santoso Soccer School mendapatkan pengalaman berharga untuk merasakan atmosfer pertandingan sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, BRI Super League 2025/2026. Siswa sekolah sepak bola milik pemain Arema FC ini berkesempatan jadi player escort (pendamping pemain) sekaligus nobar bareng ketika Tim Singo Edan berlaga melawan Dewa United di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Sabtu (13/9) lalu.
Mereka mendampingi pemain kedua tim masuk ke lapangan. Bahkan, salah satu di antaranya bersama wasit utama Steven Yobel Poli dan membawa bola yang akan digunakan dalam pertandingan.
Anak-anak berusia 8 sampai 10 tahun tersebut terlihat antusias ketika berjalan memasuki lapangan. Ada yang tersenyum, ada pula yang sesekali mendongakkan kepala, melihat pemain yang menuntunnya.
“Tentunya mereka senang dengan adanya acara seperti ini. Anak-anak bisa merasakan langsung atmosfer menjadi pemain sepak bola profesional memasuki lapangan,” kata Direktur Dendi Santoso Soccer School Vivi Rezky Dirgayatri.
Menurutnya, menjadi player escort alias pendamping pemain, anak-anak tersebut bisa merasakan semangat dan optimisme dari para pemain. DSSS berharap, dari program tersebut banyak anak-anak termotivasi untuk terus memiliki mimpi jadi pesepakbola.
“Kami berharap ini bisa menambah motivasi anak-anak. Supaya mereka bersemangat lagi berlatih, dan memiliki memori atau gambaran bagaimana menjadi pemain sepak bola ketika sudah besar nanti. Beberapa tadi bersemangat, bahkan ada yang sudah memiliki pemain idola,” benernya.
Istri dari Dendi Santoso ini mengakui, bila kegiatan ini insidental. Kebetulan, dari Arema FC membuka ruang bagi SSB di luar akademi klub untuk menjadi bagian dari pendamping pemain jelang laga.
“Ketika itu kami share ke wali, juga ke anak-anak mereka bersemangat,” tambahnya.
Setelah menjadi pendamping pemain, siswa DSSS ini pun nobar pertandingan. Didampingi orang tua dan beberapa pelatihnya, mereka melihat Tim Singo Edan bertanding.
“Banyak hal berupa pengalaman yang didapatkan baik oleh pemain dan orang tua siswa,” pungkasnya. (ley/jon)