Malangtrend.com – Arema FC telah memutuskan menambah satu pemain asing Roberto Pimenta Vinagre Filho alias Betinho untuk mengarungi kompetisi Super League 2025/2026. Dia adalah pemain asing ke-9 yang disiapkan Tim Singo Edan musim ini, setelah sebelumnya melepas Thales Lira. Pengalaman bermain di kasta tertinggi Brasil, lalu sudah bermain di Indonesia, jadi alasan kuat mengapa eks PSS Sleman ini didatangkan kurang dari dua pekan mengarungi kompetisi.
Betinho sudah mulai bergabung dalam latihan Arema FC akhir pekan lalu. Dia pun telah dikenalkan oleh manajemen klub sebagai pemain asing, menyusul Lucas Frigeri, Odivan Koerich, Yann Motta, Julian Guevara, Valdeci Moreira, Paulinho Moccelin dan Dalberto.
Pelatih Arema FC Marcos Santos mengaku sudah memahami Betinho. Sebelum berkarier di Indonesia musim lalu, pemain berusia 32 tahun ini memperkuat tim-tim kasta tinggi di Brasil.
Beberapa klub yang pernah dibela adalah Chapecoense dan Sport Recife yang bermain di Serie A Brasil. Lalu ada tim seperti Figueirense, Guarani, Atletico Goianeinse dan Mirassol.
“Saya mengetahui dia dan pernah melihat dia. Ketika dia memperkuat tim seperti Chapecooense dan Sport Club de Recife di Serie A Brasil,” katanya.
Menurutnya, ketika seorang pemain memperkuat tim yang bermain di Serie A Brasil, maka secara kualitas dipastikan sangat bagus. “Dia main di level tinggi dan memiliki kualitas. Kalo Serie A, sudah pasti top dan pasti akan membantu banyak bagi tim dengan kualitasnya,” tegasnya.
Pria asal Brasil ini optimis kehadiran Betinho akan memperkuat sisi tengah Arema FC. Apalagi, bila Arkhan Fikri sudah bisa bermain. Marcos telah memiliki plan untuk skuadnya dengan keberadaan Betinho.
Betinho merupakan pemain berposisi gelandang. Namun, dia juga bisa dipasang sebagai stopper. Seperti dalam sejumlah laga PSS musim lalu, pemain ini bahkan lebih dipercaya sebagai storper ketimbang pemain murni bek yang dimiliki Super Eja.
Marcos lantas sudah menjajal Betinho tampil di posisi bek dalam sejumlah game saat latihan. “Saya memilih dia jadi gelandang. Tapi untuk sebuah kondisi tertentu, kami bisa memasangnya sebagai bek. Jadi, kami juga persiapan kalau ada apa-apa dengan pemain belakang. Dia bisa di sana,” terangnya.
Marcos membeberkan alasan berikutnya. Dia mengaku berdiskusi dulu bersama staf pelatih Arema FC sebelum memutuskan mengajukan nama Betinho pada manajemen klub.
Rekam jejak Betinho dipastikan diketahui tim pelatih karena sudah di Indonesia sejak musim lalu.
“Betinho pemain penting, dia tahu kompetisi dan situasi di negara ini, dia sudah merasakan bagaimana beratnya bermain di sini. Jadi, pengalaman itu menjadi nilai lebihnya. Saya pikir dia pemain yang telah diamati dengan baik,” tambahnya.
Secara skill, Marcos memuji Betinho sebagai pemain yang berkulitas dan akan membuat tim bakal berkembang. Klub besar di Brasil turut mempengaruhi mengapa Arema FC tak ragu.
“Dia gelandang berkualitas, dia bisa mencetak gol dengan baik, dia juga pernaah bermain bersama tim-tim hebat di Liga Brasil,”
Sementara itu, Betinho melihat Arema FC sebagai salah satu tim terbesar di Indonesia. Dia meyakini Tim Singo Edan bisa bersaing memperebutkan gelar juara.
“Saya tahu itu karena musim lalu saya sudah bermain di Liga 1 menghadapi Arema,” kata dia.
Selain itu, Aremania turut andil membuatnya mantap mengambil keputusan pindah dari Sleman ke Malang. Dia mengakui suporter bisa jadi kekuatan tambahan klub dan itu dimiliki Arema FC.
Sejatinya, Betinho belum melihat secara langsung bagaimana aksi Aremania di tribun. Sebab, saat Arema bermain di kandang PSS, Aremania terkendala regulasi suporter away dilarang datang. Sebaliknya, saat PSS ke markas Arema, laga diputuskan digelar tanpa penonton. “Meski demikian, saya sudah tahu bagaimana Aremania sebagai kelompok suporter terbesar di negeri ini. Dari pengalaman saya musim lalu, saya tahu kekuatan tim Arema dan para pendukungnya,” tandas dia. (ley/van)