MALANGTREND.COM, Pujon – Program Studi Diploma 3 Gizi, Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika, serta Program Studi Diploma 3 Teknologi Bank Darah – Politeknik Kesehatan Malang, menggelar Program Pembinaan Wilayah Berkelanjutan Tahun 2025 bekerjasama dengan Desa Ngabab, Kec Pujon, Kab Malang. Puncak acara dilaksanakan Kamis (16/10) di Balai Desa Ngabab dengan kegiatan workshop Memaksimalkan Sosial Media untuk Meningkatkan Penjualan oleh Digital Marketing Expert Vitta Devita. Selain itu, juga digelar lomba pengembangan produk pangan sumber protein hewani berbasis ikan dan susu. Acara ini dibuka oleh Kepala Desa Ngabab, Amin Afandi dan didampingi oleh Ketua Jurusan Gizi – Politeknik Kesehatan Malang, Ibnu Fajar, SKM., M.Kes., RD.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Ir Astutik Pudjirahaju, M.Si. mengatakan Program Pembinaan Wilayah Berkelanjutan Tahun 2025 ini merupakan kegiatan yang berfokus pada peningkatan kapasitas ekonomi berbasis kesehatan, khususnya dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting di desa tersebut.
“Melalui kegiatan ini, Interprofessional Collaboration (IPC) Program Studi Diploma 3 Gizi, Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika, serta Program Studi Diploma 3 Teknologi Bank Darah – Politeknik Kesehatan Malang ingin menunjukkan komitmen dalam pengabdian kepada masyarakat melalui program Tridharma Perguruan Tinggi dengan menggandeng Desa Ngabab Puskesmas Pujon, Kecamatan Pujon – Kabupaten Malang,” terang Astutik pada MALANGTREND.COM.
Perwakilan Kementerian Kesehatan – Politeknik Kesehatan Indonesia (Pusat) menjelaskan bahwa pengabdian kepada masyarakat melalui Program Investing in Nutrition and Early Years (INEY) ini dirancang untuk berkesinambungan dan diharapkan minimal berjalan selama 3 (tiga) tahun. Saat ini, kegiatan yang dilaksanakan di Desa Ngabab merupakan tahun pertama. Program jangka panjang ini bertujuan untuk terus mengembangkan konsep-konsep yang belum tersentuh serta meningkatkan kualitas pengetahuan dan keterampilan masyarakat, dalam mendukung pencegahan dan percepatan penurunan stunting.
“Kami berharap nantinya setelah proses ini masih tetap berlanjut, karena program ini kami harapkan minimal 3 (tiga) tahun. Selain itu, kami juga berharap agar angka stuntinh semakin menurun,” tuturnya.
Peningkatan Kapasitas Ekonomi dan Gizi
Kegiatan ini secara langsung menyentuh semua lini, terutama untuk meningkatkan kapasitas ekonomi dan kesehatan berbasis gizi. Kolaborasi yang terjalin erat antara Politeknik Kesehatan Malang, Desa, Puskesmas, dan para kader menjadi kunci keberhasilan.
Politeknik Kesehatan Malang mengharapkan agar setelah kegiatan ini, tim Program Pembinaan Wilayah Berkelanjutan dapat terus membantu Puskesmas dan Desa dalam mengumpulkan Produk Pangan Sumber Protein Hewani yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) yang telah dikembangkan. Produk Pangan Sumber Protein Hewani inovatif ini diharapkan dapat dicontoh oleh desa-desa lain, sehingga secara umum dapat membantu upaya pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting.
Dari Kementerian Kesehatan menyampaikan apresiasi yang luar biasa atas hasil kegiatan yang telah dilakukan. Sebelumnya, Politeknik Kesehatan Malang telah memberikan pendampingan kepada ibu-ibu kader melalui Peningkatan Kapasitas Kader sebagai Agent of Change untuk mewujudkan Generasi Sehat melalui Gizi Seimbang dan Pemberdayaan Masyarakat serta Pengembangan Produk Sumber Protein Hewani sebagai Upaya Income Generating Menuju Indonesia Zero Stunting
“Hasilnya bisa kita lihat hari ini, karena dari Politeknik Kesehatan Malang kemarin sudah melakukan pendampingan ke ibu-ibu kader Posyandu untuk mengembangkan olahan produk sayur maupun protein hewani yang tinggi. Dan hari ini, kita bisa lihat semua kader-kader di desa sudah bisa mengolah makanan, bahkan tadi sudah ada yang mendesain produknya sendiri ibu kadernya,” ujar Perwakilan dari Kemenkes.
Di akhir acara, diumumkan tiga pemenang lomba pengembangan produk pangan sumber protein hewani berbasis ikan. Adapun yang bertugas menjadi dewan juri Dr. Ni Luh Putu Sudiwati, S.Kp., M.Kes. dan Maryam Razak, S.TP., M.Si. Dosen Politeknik Kesehatan Malang; serta Junika Ikawati Ahli Gizi Puskesmas Pujon – Kabupaten Malang.
Ketua Jurusan Gizi – Politeknik Kesehatan Malang, Ibnu Fajar, SKM., M.Kes., RD. mengatakan agar seluruh resep pengembangan produk para kader bisa dikumpulkan berikut catatan nilai gizi dan fotonya. “Sehingga ke depan bisa dijadikan buku resep dan disebarkan untuk semua,” tutupnya. (*/nda)