MALANGTREND.COM, KOTA BATU – Susur Sungai Brantas 2025 kembali digelar setelah sukses dilaksanakan tahun 2019 dan 2022. Kegiatan yang dilaksanakan oleh berbagai komunitas hingga lembaga yang tergabung dalam Forum Brantas Malang Raya menjadi salah satu upaya menjaga dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup terutama sumber daya air di Malang Raya.
Kegiatan tersebut berlangsung pada 13-15 Oktober 2025 dengan rute dari Titik Nol Brantas Arboretum Kota Batu hingga Bendungan Sengguruh Kabupaten Malang. Rute tersebut berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena memiliki rute lebih panjang.
Koordinator Susur Sungai Brantas 2025 Doddy Eko mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin tiga tahunan yang telah dilaksanakan sejak 2019. Melalui kegiatan ini, para peserta akan menyusuri Sungai Brantas yang melintasi Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang untuk melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi sungai.
“Agenda yang menjadi tujuan utama Susur Sungai Brantas kali ini adalah memetakan kondisi aliran dan sempadan Sungai Brantas, mengetahui kondisi mata air di sekitar Sungai dan titik pengambilan air di Sungai Brantas, mencermati potensi bencana dan kerusakan berupa longsoran tebing, retakan tebing, tumpukan sampah di sungai dan limbah cair yang dibuang ke sungai, mengamati kualitas air di Sungai Brantas, hingga didapat perbandingan kondisi dari masa ke masa susur sungai dan diidentifikasi program tindak lanjutnya,” ujar Dody kepada MALANGTREND.COM.
Selain itu pihaknya juga akan melakukan pengamatan dan pencatatan pada mata air, pengambilan air, pembuangan limbah cair, longsoran tanggul/ tebing, tumpukan sampah, retakan tanggul/ tebing, kondisi sempadan sungai, flora dan fauna yang ada, hingga produk kebudayaan baik benda maupun nirbenda saat susur sunga.
Susur sungai dilakukan dengan berbagai metode, mulai hiking hingga menggunakan perahu karet. Lebih lanjut, Aktifis Saber Pungli ini menyampaikan dari hasil pendataan tersebut akan menjadi bahan evaluasi dan dasar penyusunan solusi bersama antara pemerintah, instansi terkait, perusahaan, serta masyarakat. Sehingga ke depan mampu membangun kolaborasi lintas sektor agar permasalahan lingkungan bisa diselesaikan secara berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Divisi Jasa ASA Wilayah Sungai Brantas Perum Jasa Tirta I Agung Nugroho menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh inisiatif Forum Brantas Malang Raya dalam kegiatan ini. Ia menilai, susur sungai menjadi langkah penting untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan di sepanjang aliran Brantas.
“Melalui kegiatan ini, kita bisa mengetahui kondisi sumber air, potensi bahaya bagi masyarakat sekitar, serta rekomendasi perbaikan agar sungai tetap terjaga. Dukungan kami bersifat teknis dan koordinatif, sementara pelaksanaan seluruhnya diinisiasi oleh Forum Brantas,” ungkapnya.
Ia menambahkan, tekanan terhadap Sungai Brantas di wilayah Malang Raya, khususnya di kawasan perkotaan, semakin besar akibat permukiman yang berdiri di sempadan sungai. Hal itu berdampak pada pengelolaan sampah dan berkurangnya ruang sungai. “Harapannya, kegiatan susur sungai ini dapat menghasilkan pengamatan yang lebih baik dan mendorong masyarakat agar makin peduli terhadap kelestarian sungai,” imbuhnya.
Sementara itu Wali Kota Batu Nurochman yang membuka kick off Susur Sungai Brantas 2025 menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut. Ia menilai, susur sungai merupakan bagian penting dari upaya memperbarui data dan kondisi terkini Sungai Brantas.
“Kegiatan ini menjadi lanjutan dari upaya sebelumnya untuk memetakan kondisi Brantas secara faktual. Nantinya, hasil susur sungai akan dibahas bersama pemerintah Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang untuk merumuskan rekomendasi konkret,” imbuhnya.
Agar tidak berhenti di wilayah Malang Raya, Cak Nur mengusulkan agar sisir sungai melibatkan 17 daerah lain yang turut dilalui atau memanfaatkan aliran Sungai Brantas. (eri/lim)