Malangtrend.com – Aktivitas arus mudik menuju Hari Raya Idul Fitri 2024 di Kota Malang mulai terasa. Salah satu indikasinya adalah pergerakan penumpang kereta api di Stasiun Kotabaru Malang. Peningkatan jumlah penumpang terlihat sejak Minggu (31/3) hingga Selasa (2/4).
Berdasarkan data dari KAI Daop 8 Surabaya selama periode angkutan Lebaran 2024, dari 31 Maret hingga 2 April kemarin, lebih banyak penumpang kereta api (KA) yang meninggalkan Kota Malang daripada yang tiba.
Hal ini dijelaskan oleh Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, yang mencatat bahwa sebanyak 6.433 penumpang berangkat dari Kota Malang melalui Stasiun Kotabaru Malang selama periode tersebut.
“Dari jumlah ini, rinciannya sebanyak 2.544 penumpang berangkat di Hari Minggu (31/3). Lalu sebanyak 2.215 penumpang berangkat di Senin (1/4). Dan sebanyak 1.674 penumpang berangkat selasa tadi,” tegas Luqman Selasa (2/4).
Untuk pergerakan kebarangkatan, tercatat sebanyak 6.121 penumpang kereta tiba di Stasiun Kotabaru Malang, mulai Minggu (31/3) sampai Selasa (2/4).
Rinciannya, lanjut Luqman ada sebanyak 2.032 penumpang tiba pada Hari Minggu (31/3) lalu sebanyak 2.375 penumpang berangkat pada Senin (1/4). Dan sebanyak 1.714 penumpang berangkat pada Selasa (2/4) kemarin.
“Setiap harinya, terdapat 12 KA jarak jauh yang berangkat dari Stasiun Malang, terdiri dari delapan KA jarak jauh reguler dan empat KA jarak jauh tambahan. Itu yang kami operasikan di masa angkutan lebaran ini. Dan memang peningkatan volume sudah mulai terasa,” ungkap Luqman.
Ia menambahkan kereta yang paling banyak mengangkut penumpang sejauh ini didominasi tujuan Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Jember serta Banyuwangi. Yakni dengan KA Tawangalun (relasi Malang Kotalama-Ketapang), KA Jayabaya (relasi Malang-Surabaya-Pasarsenen) dan KA Matarmaja (relasi Malang-Pasarsenen).
“Masyarakat masih dapat mengakses ketersediaan tempat duduk KA pada masa angkutan lebaran 2024 melalui aplikasi Access by KAI,” pungkas Luqman.
Sementara itu kenaikan jumlah penumpang juga tercatat di di Terminal Arjosari. Kenaikan ini terjadi khususnya di bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Arjosari Maria Margareta menyebut, untuk rata rata harian penumpang AKAP di Terminal Arjosari berkisar 400-500 penumpang per hari. Namun pada rekap penumpang bus AKAP kemarin tercatat ada kenaikan sekitar 10 persen, baik untuk keberangkatan maupun kedatangan. Artinya, jumlah penumpang naik menjadi 550 penumpang dalam sehari kemarin.
“Mulai hari ini (kemarin) bus AKAP ada peningkatan lima persen sampai 10 persen untuk penumpangnya. Tapi untuk penambahan busnya belum ada, biasanya H-1 atau H+2 ada penambahan bus pariwisata, sifatnya insidentil,” terang Maria.
Sementara untuk bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) Maria menyebut masih belum ada peningkatkan. Rata-rata keberangkatan bus AKDP di Terminal Arjosari berkisar 3.000 hingga 4.000 penumpang per hari. Sementara untuk kedatangan berkisar 1.300 penumpang per hari.
“Kalau AKDP belum ada peningkatan, biasanya H-2 karena libur bersama untuk instansi swasta dan negeri. Biasanya arah Blitar, Tulungagung Trenggalek yang banyak,” jelas Maria.
Secara umum, di Terminal Arjosari tiap harinya ada sebanyak 78 bus AKAP untuk keberangkatannya. Sementara untuk kedatangan, rata-rata ada 40 bus AKAP per hari. Tujuan favorit yakni tujuan Jakarta, Bandung, Solo dan Jawa Tengah.
“Kalau bus AKDP rata rata 260-300 bus per hari keberangkatannya. Kedatangan juga sama karena biasanya berhenti istirahat dulu, baru besoknya berangkat. Tujuan favorit adalah Surabaya paling banyak, selain Blitar, Trenggalek dan Tulungagung,” rinci Maria.
Diperkirakan lonjakan arus mudik di Terminal Arjosari baru terjadi pada H-2 lebaran. Namun dikatakan Maria, sebenarnya untuk arus mudik tidak sebanyak arus balik. Sebab pada arus balik, banyak bus yang sifatnya hanya mengangkut sementara karena lonjakan penumpang.
“Untuk meningkatkan rasa nyaman, dari awal Maret kemarin kami mengadakan inspeksi keselamatan dengan menempelkan stiker laik jalan, secara fisik dan administrasi. Lalu kita tempeli stiker. Kemudian juga ada penambahan kursi di ruang tunggu, kita tambah untuk antisipasi lonjakan,” tandasnya. (ica/ian/bua)